Rumus ini sebenarnya
diperoleh dari rumus dasar perhitungan induktansi dimana induktansi L
berbanding lurus dengan kuadrat jumlah lilitan N2. Indeks AL umumnya
sudah baku dibuat oleh pabrikan sesuai dengan dimensi dan permeability
bahan feritnya.
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna tertentu.
Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning. Sebenarnya lapisan ini
bukan hanya sekedar warna yang membedakan permeability, tetapi
berfungsi juga sebagai pelapis atau isolator. Biasanya pabrikan
menjelaskan berapa nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.
Contoh bahan ferit toroida di atas umumnya memiliki premeability yang
kecil. Karena bahan ferit yang demikian terbuat hanya dari bubuk besi
(iron power). Banyak juga ferit toroid dibuat dengan nilai permeability μ
yang besar. Bahan ferit tipe ini terbuat dari campuran bubuk besi
dengan bubuk logam lain. Misalnya ferit toroida FT50-77 memiliki indeks
AL = 1100.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/bahan-untuk-membuat-induktor/Copyright © Elektronika Dasar
Home » Artikel Elektronika » Bahan Untuk Membuat Induktor
Bahan Untuk Membuat Induktor
Friday, August 3rd 2012. | Artikel Elektronika, Teori Elektronika,
Tutorial
Untuk induktor diperlukan kawat tembaga (kawat email) dan inti induktor
(core). Untuk induktor tanpa inti (inti udara) kawat tembaga (kawat
email) dapat langsung digulung sesuai nilai atau kebutuhan induktor yang
ingin dibuat (jumlah lilitan dan diameter lilitan). Bahan untuk membuat
induktor tersebut memiliki karakteristik tertentu sebagai berikut.
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Kawat Tembaga (Kawat Email)
Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang
sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja,
sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak
kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang profesional di
pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG (American Wire
Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat, resistansi dan
sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter kira-kira 0.3mm,
AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang berdiameter kira-kira 0.8mm.
Biasanya yang digunakan adalah kawat tembaga tunggal dan memiliki
isolasi.
Ferit Dan Permeability Core
Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang
disebut ferit. Ada bermacammacam bahan ferit yang disebut ferromagnetik.
Bahan dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder.
Ada juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickle,
manganase, zinc (seng) dan magnesium. Melalui proses yang dinamakan
kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi, bubuk
campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat. Proses
pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini
sebenarnya adalah keramik.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/bahan-untuk-membuat-induktor/Copyright © Elektronika Dasar
Bahan Untuk Membuat
Induktor
Friday, August 3rd 2012. | Artikel Elektronika, Teori Elektronika,
Tutorial
Untuk induktor diperlukan kawat tembaga (kawat email) dan inti induktor
(core). Untuk induktor tanpa inti (inti udara) kawat tembaga (kawat
email) dapat langsung digulung sesuai nilai atau kebutuhan induktor yang
ingin dibuat (jumlah lilitan dan diameter lilitan). Bahan untuk membuat
induktor tersebut memiliki karakteristik tertentu sebagai berikut.
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Kawat Tembaga (Kawat Email)
Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang
sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja,
sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak
kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang profesional di
pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG (American Wire
Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat, resistansi dan
sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter kira-kira 0.3mm,
AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang berdiameter kira-kira 0.8mm.
Biasanya yang digunakan adalah kawat tembaga tunggal dan memiliki
isolasi.
Ferit Dan Permeability Core
Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang
disebut ferit. Ada bermacammacam bahan ferit yang disebut ferromagnetik.
Bahan dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder.
Ada juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickle,
manganase, zinc (seng) dan magnesium. Melalui proses yang dinamakan
kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi, bubuk
campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat. Proses
pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini
sebenarnya adalah keramik.
Data Material Ferit Dan Nilai AL
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Ferit yang sering dijumpai ada yang memiliki μ = 1 sampai μ = 15.000.
Dapat dipahami penggunaan ferit dimaksudkan untuk mendapatkan nilai
induktansi yang lebih besar relatif terhadap jumlah lilitan yang lebih
sedikit serta dimensi induktor yang lebih kecil.
Penggunaan ferit juga disesuaikan dengan frekeunsi kerjanya. Karena
beberapa ferit akan optimum jika bekerja pada selang frekuensi tertentu.
Berikut ini adalah beberapa contoh bahan ferit yang dipasar dikenal
dengan kode nomer materialnya. Pabrik pembuat biasanya dapat memberikan
data kode material, dimensi dan permeability yang lebih detail.
Sampai di sini kita sudah dapat menghitung nilai induktansi suatu
induktor. Misalnya induktor dengan jumlah lilitan 20, berdiameter 1 cm
dengan panjang 2 cm serta mengunakan inti ferit dengan μ = 3000. Dapat
diketahui nilai induktansinya adalah :
L\approx 5,9mH
Selain ferit yang berbentuk silinder ada juga ferit yang berbentuk
toroida. Umumnya dipasar tersedia berbagai macam jenis dan ukuran
toroida. Jika datanya lengkap, maka kita dapat menghitung nilai
induktansi dengan menggunakan rumus-rumus yang ada. Karena perlu
diketahui nilai permeability bahan ferit, diameter lingkar luar,
diameter lingkar dalam serta luas penampang toroida. Tetapi biasanya
pabrikan hanya membuat daftar indeks induktansi (inductance index) AL.
Indeks ini dihitung berdasarkan dimensi dan permeability ferit. Dengan
data ini dapat dihitung jumlah lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan
nilai induktansi tertentu. Seperti contoh Rumus untuk menghitung jumlah
lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan nilai induktansi yang
diinginkan adalah :
N=100\sqrt{\frac{L}{A_{L}}}
Misalnya digunakan ferit toroida T50-1, maka dari table diketahui nilai
AL = 100. Maka untuk mendapatkan induktor sebesar 4μH diperlukan lilitan
sebanyak :
N\approx 20 lilitan
Rumus ini sebenarnya diperoleh dari rumus dasar perhitungan induktansi
dimana induktansi L berbanding lurus dengan kuadrat jumlah lilitan N2.
Indeks AL umumnya sudah baku dibuat oleh pabrikan sesuai dengan dimensi
dan permeability bahan feritnya.
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna tertentu.
Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning. Sebenarnya lapisan ini
bukan hanya sekedar warna yang membedakan permeability, tetapi
berfungsi juga sebagai pelapis atau isolator. Biasanya pabrikan
menjelaskan berapa nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.
Contoh bahan ferit toroida di atas umumnya memiliki premeability yang
kecil. Karena bahan ferit yang demikian terbuat hanya dari bubuk besi
(iron power). Banyak juga ferit toroid dibuat dengan nilai permeability μ
yang besar. Bahan ferit tipe ini terbuat dari campuran bubuk besi
dengan bubuk logam lain. Misalnya ferit toroida FT50-77 memiliki indeks
AL = 1100.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/bahan-untuk-membuat-induktor/Copyright © Elektronika Dasar
Untuk induktor
diperlukan kawat tembaga (kawat email) dan inti induktor (core). Untuk
induktor tanpa inti (inti udara) kawat tembaga (kawat email) dapat
langsung digulung sesuai nilai atau kebutuhan induktor yang ingin dibuat
(jumlah lilitan dan diameter lilitan). Bahan untuk membuat induktor
tersebut memiliki karakteristik tertentu sebagai berikut.
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Kawat Tembaga (Kawat Email)
Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang
sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja,
sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak
kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang profesional di
pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG (American Wire
Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat, resistansi dan
sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter kira-kira 0.3mm,
AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang berdiameter kira-kira 0.8mm.
Biasanya yang digunakan adalah kawat tembaga tunggal dan memiliki
isolasi.
Ferit Dan Permeability Core
Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang
disebut ferit. Ada bermacammacam bahan ferit yang disebut ferromagnetik.
Bahan dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder.
Ada juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickle,
manganase, zinc (seng) dan magnesium. Melalui proses yang dinamakan
kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi, bubuk
campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat. Proses
pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini
sebenarnya adalah keramik.
Data Material Ferit Dan Nilai AL
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Ferit yang sering dijumpai ada yang memiliki μ = 1 sampai μ = 15.000.
Dapat dipahami penggunaan ferit dimaksudkan untuk mendapatkan nilai
induktansi yang lebih besar relatif terhadap jumlah lilitan yang lebih
sedikit serta dimensi induktor yang lebih kecil.
Penggunaan ferit juga disesuaikan dengan frekeunsi kerjanya. Karena
beberapa ferit akan optimum jika bekerja pada selang frekuensi tertentu.
Berikut ini adalah beberapa contoh bahan ferit yang dipasar dikenal
dengan kode nomer materialnya. Pabrik pembuat biasanya dapat memberikan
data kode material, dimensi dan permeability yang lebih detail.
Sampai di sini kita sudah dapat menghitung nilai induktansi suatu
induktor. Misalnya induktor dengan jumlah lilitan 20, berdiameter 1 cm
dengan panjang 2 cm serta mengunakan inti ferit dengan μ = 3000. Dapat
diketahui nilai induktansinya adalah :
L\approx 5,9mH
Selain ferit yang berbentuk silinder ada juga ferit yang berbentuk
toroida. Umumnya dipasar tersedia berbagai macam jenis dan ukuran
toroida. Jika datanya lengkap, maka kita dapat menghitung nilai
induktansi dengan menggunakan rumus-rumus yang ada. Karena perlu
diketahui nilai permeability bahan ferit, diameter lingkar luar,
diameter lingkar dalam serta luas penampang toroida. Tetapi biasanya
pabrikan hanya membuat daftar indeks induktansi (inductance index) AL.
Indeks ini dihitung berdasarkan dimensi dan permeability ferit. Dengan
data ini dapat dihitung jumlah lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan
nilai induktansi tertentu. Seperti contoh Rumus untuk menghitung jumlah
lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan nilai induktansi yang
diinginkan adalah :
N=100\sqrt{\frac{L}{A_{L}}}
Misalnya digunakan ferit toroida T50-1, maka dari table diketahui nilai
AL = 100. Maka untuk mendapatkan induktor sebesar 4μH diperlukan lilitan
sebanyak :
N\approx 20 lilitan
Rumus ini sebenarnya diperoleh dari rumus dasar perhitungan induktansi
dimana induktansi L berbanding lurus dengan kuadrat jumlah lilitan N2.
Indeks AL umumnya sudah baku dibuat oleh pabrikan sesuai dengan dimensi
dan permeability bahan feritnya.
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna tertentu.
Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning. Sebenarnya lapisan ini
bukan hanya sekedar warna yang membedakan permeability, tetapi
berfungsi juga sebagai pelapis atau isolator. Biasanya pabrikan
menjelaskan berapa nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.
Contoh bahan ferit toroida di atas umumnya memiliki premeability yang
kecil. Karena bahan ferit yang demikian terbuat hanya dari bubuk besi
(iron power). Banyak juga ferit toroid dibuat dengan nilai permeability μ
yang besar. Bahan ferit tipe ini terbuat dari campuran bubuk besi
dengan bubuk logam lain. Misalnya ferit toroida FT50-77 memiliki indeks
AL = 1100.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/bahan-untuk-membuat-induktor/Copyright © Elektronika Dasar
Bahan Untuk Membuat
Induktor
Friday, August 3rd 2012. | Artikel Elektronika, Teori Elektronika,
Tutorial
Untuk induktor diperlukan kawat tembaga (kawat email) dan inti induktor
(core). Untuk induktor tanpa inti (inti udara) kawat tembaga (kawat
email) dapat langsung digulung sesuai nilai atau kebutuhan induktor yang
ingin dibuat (jumlah lilitan dan diameter lilitan). Bahan untuk membuat
induktor tersebut memiliki karakteristik tertentu sebagai berikut.
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Kawat Tembaga (Kawat Email)
Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang
sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja,
sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak
kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang profesional di
pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG (American Wire
Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat, resistansi dan
sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter kira-kira 0.3mm,
AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang berdiameter kira-kira 0.8mm.
Biasanya yang digunakan adalah kawat tembaga tunggal dan memiliki
isolasi.
Ferit Dan Permeability Core
Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang
disebut ferit. Ada bermacammacam bahan ferit yang disebut ferromagnetik.
Bahan dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder.
Ada juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickle,
manganase, zinc (seng) dan magnesium. Melalui proses yang dinamakan
kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi, bubuk
campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat. Proses
pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini
sebenarnya adalah keramik.
Data Material Ferit Dan Nilai AL
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Ferit yang sering dijumpai ada yang memiliki μ = 1 sampai μ = 15.000.
Dapat dipahami penggunaan ferit dimaksudkan untuk mendapatkan nilai
induktansi yang lebih besar relatif terhadap jumlah lilitan yang lebih
sedikit serta dimensi induktor yang lebih kecil.
Penggunaan ferit juga disesuaikan dengan frekeunsi kerjanya. Karena
beberapa ferit akan optimum jika bekerja pada selang frekuensi tertentu.
Berikut ini adalah beberapa contoh bahan ferit yang dipasar dikenal
dengan kode nomer materialnya. Pabrik pembuat biasanya dapat memberikan
data kode material, dimensi dan permeability yang lebih detail.
Sampai di sini kita sudah dapat menghitung nilai induktansi suatu
induktor. Misalnya induktor dengan jumlah lilitan 20, berdiameter 1 cm
dengan panjang 2 cm serta mengunakan inti ferit dengan μ = 3000. Dapat
diketahui nilai induktansinya adalah :
L\approx 5,9mH
Selain ferit yang berbentuk silinder ada juga ferit yang berbentuk
toroida. Umumnya dipasar tersedia berbagai macam jenis dan ukuran
toroida. Jika datanya lengkap, maka kita dapat menghitung nilai
induktansi dengan menggunakan rumus-rumus yang ada. Karena perlu
diketahui nilai permeability bahan ferit, diameter lingkar luar,
diameter lingkar dalam serta luas penampang toroida. Tetapi biasanya
pabrikan hanya membuat daftar indeks induktansi (inductance index) AL.
Indeks ini dihitung berdasarkan dimensi dan permeability ferit. Dengan
data ini dapat dihitung jumlah lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan
nilai induktansi tertentu. Seperti contoh Rumus untuk menghitung jumlah
lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan nilai induktansi yang
diinginkan adalah :
N=100\sqrt{\frac{L}{A_{L}}}
Misalnya digunakan ferit toroida T50-1, maka dari table diketahui nilai
AL = 100. Maka untuk mendapatkan induktor sebesar 4μH diperlukan lilitan
sebanyak :
N\approx 20 lilitan
Rumus ini sebenarnya diperoleh dari rumus dasar perhitungan induktansi
dimana induktansi L berbanding lurus dengan kuadrat jumlah lilitan N2.
Indeks AL umumnya sudah baku dibuat oleh pabrikan sesuai dengan dimensi
dan permeability bahan feritnya.
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna tertentu.
Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning. Sebenarnya lapisan ini
bukan hanya sekedar warna yang membedakan permeability, tetapi
berfungsi juga sebagai pelapis atau isolator. Biasanya pabrikan
menjelaskan berapa nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.
Contoh bahan ferit toroida di atas umumnya memiliki premeability yang
kecil. Karena bahan ferit yang demikian terbuat hanya dari bubuk besi
(iron power). Banyak juga ferit toroid dibuat dengan nilai permeability μ
yang besar. Bahan ferit tipe ini terbuat dari campuran bubuk besi
dengan bubuk logam lain. Misalnya ferit toroida FT50-77 memiliki indeks
AL = 1100.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/bahan-untuk-membuat-induktor/
Copyright © Elektronika Dasar
Bahan Untuk Membuat
Induktor
Friday, August 3rd 2012. | Artikel Elektronika, Teori Elektronika,
Tutorial
Untuk induktor diperlukan kawat tembaga (kawat email) dan inti induktor
(core). Untuk induktor tanpa inti (inti udara) kawat tembaga (kawat
email) dapat langsung digulung sesuai nilai atau kebutuhan induktor yang
ingin dibuat (jumlah lilitan dan diameter lilitan). Bahan untuk membuat
induktor tersebut memiliki karakteristik tertentu sebagai berikut.
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Kawat Tembaga (Kawat Email)
Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang
sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja,
sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak
kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang profesional di
pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG (American Wire
Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat, resistansi dan
sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter kira-kira 0.3mm,
AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang berdiameter kira-kira 0.8mm.
Biasanya yang digunakan adalah kawat tembaga tunggal dan memiliki
isolasi.
Ferit Dan Permeability Core
Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang
disebut ferit. Ada bermacammacam bahan ferit yang disebut ferromagnetik.
Bahan dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder.
Ada juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickle,
manganase, zinc (seng) dan magnesium. Melalui proses yang dinamakan
kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi, bubuk
campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat. Proses
pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini
sebenarnya adalah keramik.
Data Material Ferit Dan Nilai AL
Data Material Ferit Dan Nilai AL,bahan untuk membuat induktor,membuat
induktor torid,membuat induktor,karakteristik bahan
induktor,karakteristik kawat email,sifat ferit bit,sifat kawat
emali,rumus membuat induktor,cara buat induktor,cara buat induktor
toroid,bahan induktor toroid,susunan induktor toroid,menghitung lilitan
induktor toroid,menentukan jumlah lilitan induktor
Ferit yang sering dijumpai ada yang memiliki μ = 1 sampai μ = 15.000.
Dapat dipahami penggunaan ferit dimaksudkan untuk mendapatkan nilai
induktansi yang lebih besar relatif terhadap jumlah lilitan yang lebih
sedikit serta dimensi induktor yang lebih kecil.
Penggunaan ferit juga disesuaikan dengan frekeunsi kerjanya. Karena
beberapa ferit akan optimum jika bekerja pada selang frekuensi tertentu.
Berikut ini adalah beberapa contoh bahan ferit yang dipasar dikenal
dengan kode nomer materialnya. Pabrik pembuat biasanya dapat memberikan
data kode material, dimensi dan permeability yang lebih detail.
Sampai di sini kita sudah dapat menghitung nilai induktansi suatu
induktor. Misalnya induktor dengan jumlah lilitan 20, berdiameter 1 cm
dengan panjang 2 cm serta mengunakan inti ferit dengan μ = 3000. Dapat
diketahui nilai induktansinya adalah :
L\approx 5,9mH
Selain ferit yang berbentuk silinder ada juga ferit yang berbentuk
toroida. Umumnya dipasar tersedia berbagai macam jenis dan ukuran
toroida. Jika datanya lengkap, maka kita dapat menghitung nilai
induktansi dengan menggunakan rumus-rumus yang ada. Karena perlu
diketahui nilai permeability bahan ferit, diameter lingkar luar,
diameter lingkar dalam serta luas penampang toroida. Tetapi biasanya
pabrikan hanya membuat daftar indeks induktansi (inductance index) AL.
Indeks ini dihitung berdasarkan dimensi dan permeability ferit. Dengan
data ini dapat dihitung jumlah lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan
nilai induktansi tertentu. Seperti contoh Rumus untuk menghitung jumlah
lilitan yang diperlukan untuk mendapatkan nilai induktansi yang
diinginkan adalah :
N=100\sqrt{\frac{L}{A_{L}}}
Misalnya digunakan ferit toroida T50-1, maka dari table diketahui nilai
AL = 100. Maka untuk mendapatkan induktor sebesar 4μH diperlukan lilitan
sebanyak :
N\approx 20 lilitan
Rumus ini sebenarnya diperoleh dari rumus dasar perhitungan induktansi
dimana induktansi L berbanding lurus dengan kuadrat jumlah lilitan N2.
Indeks AL umumnya sudah baku dibuat oleh pabrikan sesuai dengan dimensi
dan permeability bahan feritnya.
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna tertentu.
Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning. Sebenarnya lapisan ini
bukan hanya sekedar warna yang membedakan permeability, tetapi
berfungsi juga sebagai pelapis atau isolator. Biasanya pabrikan
menjelaskan berapa nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.
Contoh bahan ferit toroida di atas umumnya memiliki premeability yang
kecil. Karena bahan ferit yang demikian terbuat hanya dari bubuk besi
(iron power). Banyak juga ferit toroid dibuat dengan nilai permeability μ
yang besar. Bahan ferit tipe ini terbuat dari campuran bubuk besi
dengan bubuk logam lain. Misalnya ferit toroida FT50-77 memiliki indeks
AL = 1100.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/bahan-untuk-membuat-induktor/
Copyright © Elektronika Dasar